Pada hari Sabtu 2 Juni 2012 yang lalu akhirnya edisi pertama Psychart sukses digelar oleh KRST. Acara dimulai pada pukul 11:00 dan bertempat di lapangan parkir belakang kampus Psikologi UGM. Psychart 2012 dibuka oleh dua orang MC yang mulai menaikkan semangat penonton yang sudah sekitar setengah jam menunggu dimulainya acara tersebut. Acara pertama adalah sambutan dari Rasyid Rahman Harry selaku ketua panitia Psychart 2012. Dalam sambutannya tersebut ia tidak lupa mengucapkan terima kasih atas kerja sama semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara tersebut sembari sesekali melontarkan guyonan-guyonan yang sedikit banyak mampu mencairkan suasana saat itu. Tidak lupa juga ia turut memamaparkan tujuan dan harapan dari acara yang mempunyai tema "Ethno Urban" tersebut. Menurutnya, acara ini tidak hanya sebagai tempat apresiasi seni para pesertanya saja namun juga ditujukan untuk mengembalikan kesadaran masyarakat terhadap sampah-sampah yang seringkali dibiarkan terbuang begitu saja di sembarang tempat yang nantinya akan berakibat pada kerusakan lingkungan. Dengan acara ini diharapkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkunagn akan tercipta dan mengingatkan bahwa menjaga kebersihan bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan jika kita lebih kreatif lagi dalam melakukannya dimana salah satu caranya adalah dengan melakukan daur ulang menjadi alat musik seperti yang dilombakan di acara ini.
|
Sambutan ketua panitia |
Setelah sambutan usai acara berlanjut pada penampilan Tari Saman yang pada siang hari itu berhasil menyuguhkan tarian adat suku Gayo tersebut dengan begitu luwes dan seolah mengingatkan kembali orang-orang yang hadir di acara tersebut untuk semakin mencintai adat-adat dan kesenian Indonesia yang begitu kaya dan indahnya. Selama kurang lebih 15 menit penonton dihibur oleh Saman yang menghibur tersebut.
|
Penampilan tarian Saman |
Selain acara-acara utama yang ada diatas panggung, ada juga beberapa hal diluar panggung yang bisa ditemui pada acara ini. Yang pertama adalah adanya beberapa pemasangan hasil karya dari divisi fotografi dan divisi seni rupa KRST. Divisi fotografi pada hari itu menampilkan karya-karya mereka yang mengambil tema
recycle dimana tema tersebut diambil berkaitan dengan tema acara Psychart itu sendiri. Beberapa karya yang menampilkan cerminan dan rupa kegiatan masyarakat Yogyakarta dari berbagai kalangan di berbagai lokasi dimana mereka bersinggungan dengan daur ulang apapun bentuknya menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat akan kebersihan lingkungan masih belum sepenuhnya mati. Sedangkan dari divisi seni rupa sendiri menampilkan karya mereka berupa beberapa gambar dan lukisan hingga instalasi yang terbuat dari barang-barang bekas. Hari itu mereka membuat sebuah instalasi berbentuk lambang Psikologi yang terbuat dari rangkaian botol minuman plastik. Selain itu mereka juga membuat sebuah kapal yang merupakan lambang dari KRST sendiri dimana rangka kapal tersebut dibuat dari sapu lidi.
|
Beberapa karya dari divisi seni rupa dan fotografi KRST |
Selain pameran karya tersebut, ada juga penampilan dua mime dari teater KRST yang selama berlangsungnya acara berkeliling untuk menghibur dan berinteraksi dengan para pengunjung. Kedua mime ini juga menjadi perlambang dari tema acara yaitu "ehtno urban" dimana masing-masing dari mereka merepresentasikan ethno dan urban itu sendiri. Hal tersebut dapat dilihat dari penampilan gestur dan kostum mereka dimana satu diantaranya memakai lurik dan menampilkan gerakan-gerakan seperti tari tradisional yang menunjukkan kesan etnic sedangkan yang satunya memakai pakaian ala rapper dan menampilkan gerakan-gerakan ala rapper juga untuk menunjukkan kesan urban.
|
Sesekali MC turun untuk berinteraksi dengan kedua mime |
|
Selain penampilan-penampilan tersebut ada juga beberapa
stand makanan dan minuman di samping panggung yang kesemuanya adalah partisipasi dari BKM (Badan Kegiatan Mahasiswa) yang ada di Psikologi UGM yang mana hal ini membuktikan bahwa walaupun Psychart adalah acara KRST namun pihak-pihak lain juga bersedia untuk turut membantu kesuksesan acara. Adanya
stand-stand tersebut sangat membantu pengunjung yang bisa sejenak beristirahat dan melepaskan rasa lapar serta haus mereka karena memang acara dilangsungkan pada siang hari yang awalnya cukup panas. Beberapa jenis makanan baik itu makanan besar sampai jajanan biasa hingga berbagai jenis minuman tersedia disini.
|
Stand makanan dan minuman KRST |
|
Stand makanan dan minuman LM (Lembaga Mahasiswa) Psikologi |
|
|
Stand makanan dan minuman KMP (Keluarga Musim Psikologi) |
|
|
|
Stand makanan dan minuman Psikomedia |
|
|
Setelah jeda Dzuhur acara kembali dilanjutkan dengan penampilan peserta yang memang sudah ditunggu-tunggu sedari awal. Satu per satu para perserta mulai menunjukkan aksinya diatas panggung dengan membawakan beberapa lagu tentunya lengkap dengan alat musik daur ulang karya mereka masing-masing, dan ternyata terlihat kreatifitas mereka begitu luar biasa. Banyak terlihat ragam alat musikyang ditampilkan diatas panggung dan tentunya yang lebih hebat lagi adalah bagaimana berbagai alat musik daur ulang tersebut mampu dikombinasikan dengan alat musik "biasa" yang pada akhirnya mampu menciptakan harmonisasi nada dan alunan musik yang enak didengar. Penonton-pun terhibur dengan aksi dari masing-masing peserta dan terkadang gelak tawa juga pecah melihat berbagai alat musik daur ulang dimainkan yang cukup mengejutkan mereka. Berikut ini adalah beberapa dari alat musik daur ulang yang dimainkan oleh para peserta pada hari itu
|
Perkusi dari galon air mineral lengkap dengan kostum daur ulang |
|
|
Ukulele daur ulang dari berbagai barang bekas |
|
|
Semacam "adaptasi" lira dari botol minuman |
|
|
|
Perkusi dari berbagai macam kaleng |
|
Diantara penampilan para peserta, divisi tari KRST juga memberikan penampilan mereka untuk menyemarakkan acara pada hari itu. Divisi tari merupakan divisi yang baru terbentuk pada tahun 2012 ini dan penampilan mereka pada siang hari itu adalah penampilan perdana mereka untuk sebuah acara umum. Pada acara ini mereka menampilkan kurang lebih tiga jenis tarian yaitu tari tradisional, tari modern dan tari salsa. Ketiga tarian tersebut dipadukan dalam satu pertunjukkan yang mana didalamnya berisi sebuah cerita dan pesan yang berkaitan dengan Bumi dan segala isinya yang akhir-akhir ini mulai mengalami kerusakan akibat ulah pihak yang tidak bertanggung jawab. Di akhir tarian tidak lupa ditampilkan secercah harapan bahwa Bumi dan segala isinya masih bisa bangkit kembali apabila kita semua bersatu untuk merawatnya. Tidak hanya membuat penontonnya mendapatkan pesan, tarian pada hari itu jelas mampu menghibur para penonton khususnya para pria yang disuguhi wanita-wanita cantik menari dengan idah tepat didepan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar